KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BEASISWA PASCASARJANA (S2) DI UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA

Sebelum membahas mengenai kekurangan dan kelebihan beasiswa pascasarjana (S2) Universitas Pertahanan, saya ingin memberikan beberapa penegasan.↠


Penulis tidak bertujuan untuk menjatuhkan minat para pemburu beasiswa ataupun nama almamater UNHAN. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang lebih mendalam sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca tentang keadaan yang dialami oleh penulis dari awal diterima sampai saat ini di Unversitas Pertahanan tahun akademik 2017/2018. Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan kritik yang membangun dengan harapan agar Universitas Pertahanan menjadi lebih baik dan sesuai dengan jargon "Menjadi Worldclass University". Tulisan ini diterbitkan karena dianggap penting bagi penulis agar calon penerima beasiswa selanjutnya dapat menyiapkan diri untuk kemungkinan yang tidak diprediksikan sebelumnya.




KELEBIHAN
  1. Dipayungi oleh 2 lembaga yaitu Kemhan dan Dikti
  2. Dibebaskan uang kuliah selama menempuh studi
  3. Memperoleh uang saku tiap bulannya sebesar 1 juta (belum dipotong PPN) terhitung dari bulan September yang akan diterima bulan Oktober
  4. Disediakan tempat tinggal atau mess selama 1 tahun terhitung dari tanggal 31 Agustus
  5. Memperoleh fasilitas mess, wifi, listrik, air, AC, kulkas, dispenser dan TV secara gratis.
  6. Disediakan makan 3x sehari selama hari kerja (senin-jumat)
  7. Disediakan transportasi dari mess menuju kampus.
  8. Memperoleh dukungan uang penelitian (tesis) sebesar 5 juta (belum dipotong PPN).
  9. Memperoleh kelengkapan seragam (baju menwa, baju bela negara, olahraga, toga, jas almamater dan sepatu)
  10. Memperoleh kuliah umum dengan pemateri yang kapabel dan expert.
  11. Memperoleh uang saku saat kegiatan KKDN dan KKLN dengan jumlah yang tentatif (ada potongan juga hehe)
  12. Mess yang berada dilingkungan militer dengan keamanan dan penjagaan yang militeris.



KEKURANGAN

  1. Gelar dan Rumpun keilmuan yang belum tercantum di Ristekdikti. Dalam draf  Kepmen Ristekdikti versi 2 Mei 2017, rumpun pertahanan tidak tercantum di dalamnya.
  2. Hasil seleksi penskoran Tes TOEFL yang tidak dipubilkasikan. Banyak mahasiswa yang lolos beasiswa ini kurang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik.
  3. Program matrikulasi yang tidak terintegrasi sesuai dengan jurusan. Matrikulasi diberikan dengan sistem menyeluruh, artinya materi yang diberikan tidak memberikan bekal keilmuan sesuai dengan jurusan yang diambil. 
  4. Uang saku yang diperoleh hanya 12 bulan sedangkan masa studi adalah 18 bulan sehingga setelah 12 bulan mahasiswa harus meninggalkan mess dan mencari tempat tinggal dengan biaya pribadi.   
  5. Terlalu banyak dosen tidak tetap dan sangat expert sehingga terkadang materi yang diberikan kurang sinkron.
  6. Mahasiswa dituntut untuk stanby di kampus sampai sore sehingga mahasiswa senantiasa memiliki keadaan tubuh yang vit setiap hari.
  7. Dalam satu mata kuliah diberikan oleh 10-15 dosen.  Hal ini adalah konsekuensi dari kurangnya dosen tetap di universitas.
  8. Besar atau jumlah beasiswa yang diperoleh tidak disebutkan dalam jumlah yang kumulatif. Banyak yang mempertanyakan besar beasiswa yang diperoleh mengingat banyaknya keluhan mengenai potongan/PPN yang kurang transparan dan fasilitas atau piranti yang tidak awet atau mudah rusak (tas, sepatu), variasi makan yang kurang baik (menghitung irisan semangka).
  9. Beasiswa ini tidak menyediakan uang penunjang untuk buku. Dalam hal ini, kita membandingkan dengan beasiswa yang lain yang terdapat alokasi untuk buku untuk menunjang studi. Di universitas pertahanan hanya menyediakan buku di perpustakaan. Dengan spekulasi waktu perkuliahan yang ketat hendaknya mahasiswa dapat memiliki buku pegangan.
  10. Pemberian dukungan uang penelitian diberikan ketika usai melaksanakan ujian tesis. Harusnya pemberian dukungan uang penelitian ini diberikan saat memulai menyusun tesis dan jumlahnya menyesuaikan besar biaya penelitian dengan regulasi yang trasnparan. Karena setiap mahasiswa memiliki kebutuhan penunjang penelitian yang berbeda-beda. Secara tidak langsung juga akan mempengaruhi keputusan dan kualitas penelitian yang akan di ambil.
  11. Masa perkuliahan yang singkat. Perkuliahan tiap semester berlangsung selama 4 bulan sehingga dalam 18 bulan mahasiswa dituntut harus wisuda di bulan Maret (untuk non-SPS).
  12. Tidak diadakan jeda semester atau libur semester.  Terdapat dua pendapat, ini alasan efisiensi ataukan tuntutan studi ya?Penyediaan transportasi yang kurang terjadwal dengan baik mengakibatkan mahasiswa yang ulang tidak serempak harus jalan kaki dengan rute yang naik turun. Dalam aturan kampus, mahasiswa tidak diperkenankan membawa kendaraan namun konsekuensinya penyediaan transportasi yang tidak terjadual dengan baik, banyak yang mengeluhkan kebijakan tersebut.
  13. Pemberian izin untuk tidak mengikuti perkuliahan yang kurang fleksibel. Izin hanya diberikan 10 hari tanpa berturut-turut  selama masa studi. Sehingga bagi yang tempat tinggalnya jauh (pulau seberang) perizinan tersebut kurang fleksibel.
  14. Keilmuan yang kurang mendalam. Memang taraf Magister adalah pembelajaran yang lebih tinggi, namun hal ini tidak diimbangi pemberian bekal ilmu dan waktu belajar yang sesuai. Banyak yang mengeluhkan rentang waktu pembelajaran yang ketat dan terlalu dinamis. Mahasiswa kurang diberikan waktu untuk mengembangkan kapasitas keilmuan yang lebih mendalam sesuai dengan keilmuan yang diambil.
  15. Terdapat beberapa mahasiswa yang dialihkan jurusan (sesuai saat wawancara) dengan pertimbangan latar belakang aplikan yang selaras dengan jurusan atau prodi yang lain. Hal in dapat mempengaruhi minat dan semangat dalam menerima perkuliahan serta banyak juga yang memilih untuk mengundurkan diri karena tidak sesuai dengan aplikasi/minat yang diajukan saat pendaftaran.
  16. Dari nomor 16. Maka akan muncul masalah mengenai matrikulasi (penyamaan persepsi mengenai jurusan). Matrikulasi yang dilaksanakan bukanlah matrikulasi pengantar mengenai hakikat atau paradigma jurusan yang kita tekuni, melainkan pengantar mengenai bela negara sepenuhnya. Mahasiswa yang memiliki latarbelakang jurusan yang kurang selaras / tidak linier mungkin akan menemui beberapa masalah adaptasi untuk memahami progres mahasiswa ke depannya.
  17. Dalam aplikasinya, perkuliahan di kampus sangat dinamis dan progresif sehingga apabila mahasiswa ingin memperdalam keilmuannya hendaknya mempertimbangkan hal tersebut.

Kalian juga dapat membaca beberapa Prioritas Tema/Topik penelitian di Fakultas Strategi Pertahanan, Fakultas Keamanan Nasional, Fakultas Menejemen Pertahanan dan Fakultas Teknologi Pertahanan. Beberapa pertimbangan pilihan serta keunggulan dan kelemahan yang perlu diketahui sebelum memutuskan program studi apa yang akan kalian ambil. 

Kekurangan ini hanya asumsi sepihak dari penulis. Silakan bergabung dengan kami dan buktikan kesalahan penulis dalam tulisan ini. Bergabunglah di angkatan / Cohort X Pascasarjana Universitas Pertahanan.

Saya nantikan kehadiran kalian di UNHAN.

Demikian informasi yang dapat saya berikan. Semoga tulisan ini tidak mengurangi rasa syukur saya atas nikmat Allah SWT. lewat beasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan ini. Amin.