Beberapa yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk apply
beasiswa pasca sarjana (S2) di Universitas Pertahanan.
Saya akan mencoba menguraikan beberapa pertanyaan yang dulu
saya tanyakan dan akhirnya saya mendapatkan jawabannya sendiri dengan ikut
menjadi mahasiswa di Universitas Pertahanan tahun akademik 2016/2017. Sekiranya
ada yang kurang berkenan dalam tulisan saya ini, anda dapat memberikan masukan
positif ataupun kritik yang membangun agar tulsisan ini dapat lebih dirasakan
manfaatnya.
Yang pertama, dulu saya bertanya-tanya. Beasiswa UNHAN mengapa
masih sedikit informasi yang dipublikasi atau sekadar testimoni mengenai
beasiswa S2 UNHAN ini ya??
Dari awal saya mencari informasi beasiswa ini di beberapa
postingan hanya terdapat 2 orang yang menuliskan tentang beasiswa ini baik
memberikan informasi bagaimana trik-triknya agar diterima beasiswa ini maupun
masalah umum lainnya. Sekarang saya merasakan sendiri betapa bingungnya
meluangkan waktu untuk menulis secara bebas disaat saya sudah mulai kuliah.
Dalam pelaksanaannya mahasiswa dituntut secara ketat untuk segera menyelesaikan
studinya tepat waktu sehingga bentuk penugasan yang beruntun dan tidak adanya jeda
semesterpun menjadi hal yang harus diterima dan dimaklumi.
Yang kedua, beasiswa UNHAN ini full apa parsial ya? Jangan-jangan
nanti saya harus nodong bapak ibu dirumah.
Apa bila kalian mengikuti perkembangan beasiswa baik LPDP
maupun beasiswa lain yang full funded, disana dicantumkan beberapa dukungan
yang akan diberikan atau kita terima dengan jelas dan benar-benar dirasakan
makna kata “fullfunded” tersebut. Beasiswa UNHAN memberikan beberapa dukungan
dan fasilitas seperti pembebasan biaya kuliah selama menempuh studi, memperoleh
uang saku bulanan, berhak menempati mess dengan fasilitas yang lengkap seperti
kamar pribadi, TV, dispenser, Kulkas serta kamar mandi yang sangat layak
sehingga tidak perlu memikirkan listrik, air mandi kalian hanya perlu mengisi
galon air buat kalian minum di mess. Selain itu, mahasiswa diberikan dukungan
uang untuk penelitian tesis, dukungan uang saku untuk KKDN dan KKLN, seragam
yang beragam seperti olah raga, sepatu, baju menwa, baju bela negara , makan 3x
sehari selama hari kerja (senin-jumat) dan fasilitas bus antar jemput dari mess
menuju kampus.
Yang ketiga, mungkin nggak ya, saya yang baru wisuda kemarin
diterima beasiswa ini?
Saya wisuda sekitar bulan Oktober 2016, dan pendaftaran
beasiswa ini saya ketahui saat bulan Desember 2016 dan baru bisa apply dibulan
februari 2017. Dipersyaratan memang dituliskan minimal telah bekerja selama 2
tahun, hal ini dikasudkan untuk membangun citra yang baik demi akreditasi yang baik
karena memang syarat dari akreditasi kampus salah satunya adalah profil
lulusannya sehingga diprioritaskan bagi yang telah ataupun masih bekerja. Di
tahun saya, UNHAN kebetulan menyelenggarakan pendaftaran hingga 4 gelombang.
Gelombang awal dilaksanakan seperti yang ada di form pendaftaran, gelombang
duapun demikian dan saya termasuk gelombang tambahan atau gelombang khusus hasil
saringan aplikan yang belum bekerja atau freshgraduate. Gelombang yang ketiga
diaksanakan sekitar bulan Mei 2017, alasan mengapa dibuka gelombang ketiga
mungkin pada waktu itu bersamaan dibukanya program studi baru yaitu di Fakultas
Teknologi. Karena pada saat pendaftaran tidak disebutkan jurusannya, sehingga
perlu dibuka pendaftaran untuk gelombang yang ketiga agar ada mahasiswa yang mendaftar jurusan
tersebut.
Yang keempat, setelah lulus dari kampus tersebut apakah ada
prospek kerja yang selaras?
Seperti beasiswa pada umumnya, beasiswa UNHAN tidak memberikan
suatu ikatan atau prospek kerja bagi para alumninya. Ditahun saya sebagian
besar mahasiswa yang diterima berasal dari umum (belum atau sudah bekerja lalu
resign), beberapa berasal dari instansi atau PNS dan dari militer. Sehingga
secara keseluruahan daya tampung beasiswa ini diisi oleh beberapa elemen. Saya
masih menyimpan file mengenai kuota atau daftar nama yang lolos tahap akhir yang
bisa di lihat disini.
Yang kelima, apakah saya nanti akan ikut cukur rambut
cepang?
Saya dari awal kurang begitu menghiraukan hal ini namun,
ketika saya sudah masuk dilingkungan yang memang dikelola oleh orang-orang dari
kemhan sedikit banyak saya juga harus mematuhi dan mengikuti budaya yang ada
disini. Militerkah? Belum tentu, karena ketika saya jawab iya mungkin hanya
beberapa kegiatan yang memang terpola oleh para pemangku jabatan dan dosen yang
berasal dari anggota miiter dan pada akhirnya mereka akan berargumen sebagai
penegakan kedisiplinan adalah budaya yang baik. Ketika saya bilang tidak berbau
militer, mungkin akan banyak dari teman-teman saya yang menolak stetment ini
karena kita setiap pagi harus apel, mengikuti diksar di dodiklatput selama
seminggu, tergambar jelas senioritas bagi anggota miiter terhadap atasannya. Universitas
adalah forum akademik, sehingga kalian tidak akan pernah melihat mahasiswa
ditendang, digampar ataupun ditindak secara fisik namun beberapa yang pernah
saya rasakan mungkin tindakan fisik tidak nampak, namun secara psikis kita
harus mengikuti pola militer yang telah melekat kepada para anggota militer
disana.
Yang terakhir, Apakah saya bisa mengembangkan keilmuan yang
mendalam di UNHAN?
Saya secara peribadi menjawab, sangat kurang!. Apabila pola
pembelajaran yang berpacu dengan tuntutan untuk lekas selesai dalam waktu 18
bulan, saya rasa hal ini kurang bijaksana. 18 bulan memang hal yang mungkin
untuk menyelesaikan studi sesegera mungkin. Namun, perlu kalian ketahui bahwa
UNHAN memiliki budaya 18 bulan untuk 4 semester, artinya 4 bulan tiap semesternya
tanpa jeda libur semester dan kalian harus standy di kampus dari pagi hingga
sore. Kapan kalian mengembangkan kapasitas diri dan keilmuannya kapan? Malam hari?
Atau weekend? Lalu waktu menyelesaikan tugas-tugas? Hal ini mungkin relatif
dan kembali kepada individunya masing-masing bagaimana memenejemen waktunya
dengan pola yang demikian.
Sekian informasi yang kurang terarah ini saya tuliskan,
silakan memberikan komentar agar tulisan ini menjadi lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi ladang amal bagi saya. Amin.
Terima kasih
Terima kasih