TRIK MENGHADAPI SELEKSI TES WAWANCARA BEASISWA PASCASARJANA UNIVERSITAS PERTAHANAN


         Nah, saat ini saya sedang mood untuk menuliskan pengalaman mengenai tes wawancara yang saya alami selama proses seleksi beasiswa pascasarjana UNHAN. Sebelumnya saya tekankan bahwa tulisan ini mungkin berbeda dengan pengalaman yang dialami masing-masing individu namun, secara garis besar semua menghadapi pertanyaan yang sama yaitu mengenai essay/papper yang telah kalian buat, aspek kepribadian, nasonalisme, isu SARA dan isu-isu terbaru.

         Proses tes wawancara adalah tahapan akhir seleksi beasiswa UNHAN ini, artinya segala tes yang telah kalian lalui akan sia-sia apabila dalam tes wawancara ini tidak disiapkan dengan maksimal. Sehingga saya sarankan apabila kalian berada pada tahap ini, persiapkanlah dengan baik-baik dan kumpulkanlah informasi yang cukup untuk menjawab setiap pertanyaan yang akan diberikan oleh pewawancara. Pewawancara ini terdiri dari 3 orang, biasanya adalah Rektor, Wakil rektor, Sekjur/Kaprodi, dosen yang mengampu jurusan yang anda pilih serta beberapa pemangku jabatan yang strategis di kampus. Sehingga secara praktis, kalian harus menguasai apa yang dituliskan dalam papper kalian.



         Pewawancara yang terdiri dari 3 orang, masing-masing akan memberikan pertanyaan yang berbeda-beda. Pewawancara 1 biasanya akan mempertanyakan isu-isu terkini terkait radikalisme seperti IS, ISIS, Pembubaran HTI serta beberapa isu-isu yang berkenaan dengan SARA. Triknya sebetulnya sederhana, kalian tinggal banyak-banyak membaca artikel di koran ataupun media elektronik untuk mengembangkan pengetahuan kalian mengenai isu tersebut. Selain menggali untuk menemukan potensi tingkat radikalis, kepribadian, peran terhadap lingkungan pewawancara juga akan menanyakan pengalaman pekerjaan yang kalian lakukan sebelumnya. Ketika itu yang ditanyakan kepada saya mengenai ISIS, apa yang saya ketahui tentang IS, sejauh mana reaksi saya mengenai pembubaran HTI yang nantinya akan dikaitkan dengan pewawancara selanjutnya mengenai ideologi negara, rasa kecintaan terhadap negara serta beberapa pertanyaan mengenai tujuan negara, apa kaitannya radikalisme terhadap NKRI.

         Pewawancara kedua cenderung menanyakan keterkaitan statement yang saya utarakan pada pewawancara pertama dengan kedudukan saya sebagai warga negara yang cinta terhadap tanah air. Sehingga ketika kita tidak selaras atau kurang benar dalam berpendapat, secara otomatis kita akan diluruskan dan diarahkan untuk mengetahui jawaban yang sebagaimana mestinya, dalam wawancara ini kita dipertimbangkan berdasarkan nilai TOEFL, TPA, Psikotes dan apabila kita kurang benar ketika berpendapat / menjawab kita akan dibimbing. Karena nanti ketika rapat keputusan akhir, kita diperhitungkan apakah perlu sedikit bimbingan ataukah sudah selayaknya mengembangkan pengetahuan lebih lanjut di UNHAN.

         Dan yang terakhir adalah pewawancara ketiga, pada kesempatan ini yang akan ditanyakan adalah mengenai essay/papper yang kalian tuliskan. Kita akan diminta untuk menjelaskannya dalam bahasa inggris (wajib). Pengalaman saya, untuk essay/papper tidak begitu mendalam saya jelaskan, berikut saya sediakan link untuk mengunduh papper yang saya buat kemarin. Memang papper ini akan sia-sia apabila kalian tidak lolos pada tahap administrasi, TPA dan TOEFL dan psikotes. Karena papper/ essay ini hanya akan ditanyakan ketika tes wawancara. Alhamdulillah lolos kemungkinan karena saat itu 20 nominator akhir untuk program studi industri pertahanan sudah ramping dan mendekati ideal yaitu 16 orang sehingga untuk pertanyaan seputar papper kurang begitu mendalam. Berdasarkan pengamatan saya, tes wawancara mengenai papper ini juga dijadikan indikator penguasaan bahasa inggris yang mumpuni dan kompatibel untuk program studi tertentu. Hal ini didasarkan pada nominator yang masih gemuk seperti pada program studi manajemen bencana dengan 102 nominator sementara daya tampung sekitar 30 orang. Bisa dibayangkan bagaimana kompetisi dan standar penilaiannya untuk memilih 30 orang terbaik? Tentu hal ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi pewawancara.


        Mungkin hanya itu yang dapat saya bagikan, selebihnya mungkin dapat saya tambahkan dilain kesempatan. Semoga informasi ini bermanfaat dan menjadi ladang amal buat saya. Amin