Ancaman
adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer dapat berbentuk: Agresi oleh negara lain.
Pelanggaran wilayah kedaulatan NKRI.
Untuk
menanggapi ancaman militer dari negara yang memiliki Rudal jarak jauh yang
dapat menjangkau seluruh obvitnas dipulau jawa, tentu nya perlu merancang
alutsista atau platform. Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia
yang selanjutnya disebut Alutsista TNI adalah alat peralatan utama beserta
pendukungnya yang merupakan suatu sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk
pelaksanaan tugas pokok TNI. Salah satu alutsista yang dirancang adalah sebuah Heliopter serbu yang akan dirancang,
dikembangkan dan diproduksi oleh salah satu industri pertahanan nasional milik
negara Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia. Dirgantara Indonesia tidak
hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan
pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin
pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk
industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus,
General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya.
STRATEGI
Human
|
Hardware
|
|
Strategy
|
1.
Organizing
Manajemen
- PLAN
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi Helicopter menjadi Helicopter Serbu
- DO
Implementasi proses pengembangan Helicopter menjadi Helicopter
Serbu.
- CHECK
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan
spesifikasi Helicopter menjadi Helicopter Serbu dan melaporkan hasilnya (pembukuan R&D).
- ACTION
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini
berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk
memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya (Helicopter Serbu menjadi
Helicopter Serbu Siluman)
2.
Research and
Development Produk
-
Cost & Benefit Analysis
-
SWOT Analysis
-
QFD Analysis
Sebagai Bahan evaluasi
kebutuhan speksifikasi pengembangan teknologi Helicopter menjadi Helicopter
Serbu
3.
Training
-
Human Capitol Management
Mindset SDM (pekerja) sebagai aset perusahaan yang harus di jaga dan
harus dikembangan dengan adanya pelatihan khusus sebagai competitive
advantage aset perusahaan
-
Human Development Trainning
Memeberikan kesempatan kepada SDM khusus untuk melakukan pelatihan agar
dapat mengembangankan Helicopter menjadi Helicopter Serbu
-
Human – machine interface
Memnimalisir terjadinya kesalahan anatara human-hardware
|
1.
Crew Capacity
Mampu mengangkut crew dengan kapsistsa yang tepat sesuai perhitungan
analisis R&D
2.
Durability & Reliablity serta maintananablility yang tinggi
Kemampuan helicopter untuk melakukan manufer saat bertempur, selain itu
rentan Mean Time To Failure (MTTF) yang lebar sehingga akan memiliki
kapasitas tempur yang tinggi
3.
Persenjataan
Memiliki persenjataan dengan jumlah tepat sesuai dengan analisis R&D,
agar dapat menampung primary weapon Helicopter Serbu
-
BOM Stingray
Homing Terpedo
-
20 mm Giat
M621
-
7 x 2.75in Forges de Zeebrugge atau 12 x 68 mm
Thales Brandt roket
-
BGM 70 Tow rudal anti tank
4.
Powerplant
1 × Turbomeca Arriel 2B turboshaft , 632 kW (847 shp) (terbatas pada
500 kW (671 shp untuk take-off)
5.
Berat Helicopter Serbu
Dikarenakan helicopter serbu memerlukan aktifitas manufer yang tinggi
saat bertempur maka berat helicopter pun harus disesuaikan dengan hasil
analisis R&D dan kaliberasi saat di Lapangan tempur udara
|
Software
|
Data Base
|
1.
Smiths
Industries OMI September 20 sistem dual-redundant penerbangan digital kontrol
otomatis
2.
Sistem navigasi:
BAE Systems LINS 300 cincin
gyro laser yang , Litton Italia LISA-4000 strapdown AHRS
3. Radar
:
Selex Galileo Biru Kestrel
5000 radar pengawasan maritime
4. ECM
Racal Jeruk Reaper ESM
5. Sonar
AQS-903 prosesor akustik
Thomson Marconi Sonar
Aktif / pasif sonobuoys
Thomson Sintra FLASH
mencelupkan sonar array yang
6.
Seluruh teknologi dilakukan perhitungan dan
kaliberasi sesuai tahapan analisis R&D Helicopter serbu
|
1.
Penerapan Integrated Supply Chain Logistic
Management
-
merujuk kepada jaringan yang rumit dari
hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk
mendapatkan sumber informasi secara terintegrasi
-
menjadi 1 poros pintu informasi selama proses
berlangsung khususnya untuk R&D helicopter serbu
-
memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan
Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan
strategi pasokan/suplai
|
EKSEKUSI
Human
|
Hardware
|
|||||
Execution
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Tahapan praoperasional
-
Melakukan planning untuk langkah awal (start
Point) hingga langkah akhir (end point) untuk menyamakan visi dan tujuan TIM
Development Helicopter Serbu
|
Tahapan operasional konkrit
- Pengurutan
- Klasifikasi
- Decentering
- Reversibility
- Konservasi
- Penghilang Sifat Egosentrisme
Setelah melakukan
brainstroming maka langkah selanjutnya melakukan pelatihan untuk pengembangan
SDM secara terintegrasi
|
Tahapan operasional formal
Tahapan ini berguna untuk mengevaluasi atas apa yang telah dilakukan
oleh SDM yang ada, dikarena SDM tersebut telah menerima berbagai value added yang harus dipertanggung
jawabkan dengan adanya riset riset untuk menynjang kegiatan yang ada di Tim
R&D Helicopter Serbu
|
Dimulai dengan MOU dengan berbagai vendor seluruh Hardware agar dapat
memberikan langkah awal Transfer Technology
|
Melanjutkan sistem Transfer Technology untuk persiapan keputusan Make
or BUY dengan vendor vendor yang ada
|
Mengambil alih teknologi yang akan dikembangan sehingga dapat
memproduksi secara mandiri component dan part critical yang menjadi competitive
advantage. Dan dapat menguasai project helicopter serbu dari hulu dan hilir.
|
Sotfware
|
Database
|
||||
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Penerapan Software sistem fase awal untuk memberikan stimulus perubahan
sistem yang ada
|
Setelah terbiasa dengan sistem yang ada maka langkah selanjutnya dpat
mengintegraikan sistem tersebut hingga dapat menjadi 1 poros pintu kendali
informasi dengan kombinasi hardware yang dipakai dan melakukan kerja sama
dengan Industri Dalam Negeri
|
Mengembangkan software dengan teknologi terupdate sehingga dapat
menjadi start point untuk pengembangan teknologi selanjutnya yang berawal
pada helicopter biasa menjadi helicopter serbu, berubah menjadi helicopter
serbu menjadi helicopter Stealth (Siluman)
|
Mulai menerapkan Sistem Supply Chain Management Logistic secara
integrasi dengan sistem membutuhkan kesabaran dengan adanya perbedaan antara
sistem yang ada dengan sistem yang akan diterapkan kedepannya entunya
membutuhkan effort effort yang
lebih.
|
Dengan diterapkannya sis Supply Chain Management Logistic yang
terintegrasi maka seluruh kegiatan SCM dapat ditrackingn dengan cepat dan
tepat
|
Setelah Menerapkan Sistem SCM Logistic yang terintegrasi secara tepat
maka akan melakukan engembangan untuk penerapan database yang lebih besar
ruang lingkupnya.
|
STRATEGI
Strategy
|
1.
Organizing
Manajemen
- PLAN
Meletakkan sasaran dan proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil
yang sesuai dengan spesifikasi Rudal menjadi Rudal JaraK Menengah
- DO
Implementasi proses pengembangan Rudal menjadi Rudal JaraK
Menengah.
- CHECK
Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan
spesifikasi Rudal menjadi Rudal JaraK Menengah dan melaporkan hasilnya (pembukuan R&D).
- ACTION
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan. Ini
berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses untuk
memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya (Rudal JaraK Menengah
menjadi Rudal JaraK Menengah Siluman)
2.
Research and
Development Produk
-
Cost & Benefit Analysis
-
SWOT Analysis
-
QFD Analysis
Sebagai Bahan evaluasi kebutuhan
speksifikasi pengembangan teknologi Rudal menjadi Rudal JaraK Menengah
3.
Training
-
Human Capitol Management
Mindset SDM (pekerja) sebagai aset perusahaan yang harus di jaga dan
harus dikembangan dengan adanya pelatihan khusus sebagai competitive advantage
aset perusahaan
-
Human Development Trainning
Memeberikan kesempatan kepada SDM khusus untuk melakukan pelatihan agar
dapat mengembangankan Rudal menjadi Rudal JaraK Menengah
-
Human – machine interface
Memnimalisir terjadinya kesalahan anatara human-hardware
|
1.
Crew Capacity
Mampu mengangkut crew dengan kapsistsa yang tepat sesuai perhitungan
analisis R&D
2.
Durability & Reliablity serta maintananablility yang tinggi
Kemampuan Rudal untuk melakukan manufer saat bertempur, selain itu
rentan Mean Time To Failure (MTTF) yang lebar sehingga akan memiliki
kapasitas tempur yang tinggi
3.
Persenjataan
Memiliki persenjataan dengan jumlah tepat sesuai dengan analisis
R&D, agar dapat menampung primary weapon Rudal JaraK Menengah
-
BOM Stingray
Homing Terpedo
-
20 mm Giat
M621
-
7 x 2.75in Forges de Zeebrugge atau 12 x 68 mm
Thales Brandt roket
-
BGM 70 Tow rudal anti tank
4.
Powerplant
1 × Turbomeca Arriel 2B turboshaft , 632 kW (847 shp) (terbatas pada
500 kW (671 shp untuk take-off)
5.
Berat Rudal JaraK Menengah
Dikarenakan Rudal JaraK Menengah memerlukan aktifitas manufer yang
tinggi saat bertempur maka berat Rudal pun harus disesuaikan dengan hasil
analisis R&D dan kaliberasi saat di Lapangan tempur udara
|
Software
|
Database
|
1.
Smiths
Industries OMI September 20 sistem dual-redundant penerbangan digital kontrol
otomatis
2.
Sistem navigasi:
BAE Systems LINS 300 cincin
gyro laser yang , Litton Italia LISA-4000 strapdown AHRS
3. Radar
:
Selex Galileo Biru Kestrel
5000 radar pengawasan maritime
4. ECM
Racal Jeruk Reaper ESM
5. Sonar
AQS-903 prosesor akustik
Thomson Marconi Sonar
Aktif / pasif sonobuoys
Thomson Sintra FLASH
mencelupkan sonar array yang
Seluruh teknologi dilakukan perhitungan dan kaliberasi sesuai tahapan
analisis R&D Rudal JaraK Menengah
|
1.
Penerapan Integrated Supply Chain Logistic
Management
-
merujuk kepada jaringan yang rumit dari
hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk
mendapatkan sumber informasi secara terintegrasi
-
menjadi 1 poros pintu informasi selama proses
berlangsung khususnya untuk R&D Rudal JaraK Menengah
-
memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara
keseluruhan
-
Menghubungkan strategi organisasional secara
keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai
|
EKSEKUSI
Human
|
Hardware
|
|||||
Execution
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Tahapan praoperasional
- Melakukan planning untuk
langkah awal (start Point) hingga langkah akhir (end point) untuk menyamakan
visi dan tujuan TIM Development Rudal Jarak Menengah
|
Tahapan operasional konkrit
- Pengurutan
- Klasifikasi
- Decentering
- Reversibility
- Konservasi
- Penghilang Sifat Egosentrisme
Setelah melakukan
brainstroming maka langkah selanjutnya melakukan pelatihan untuk pengembangan
SDM secara terintegrasi
|
Tahapan operasional formal
Tahapan ini berguna untuk mengevaluasi atas apa yang telah dilakukan
oleh SDM yang ada, dikarena SDM tersebut telah menerima berbagai value added yang harus dipertanggung
jawabkan dengan adanya riset riset untuk menynjang kegiatan yang ada di Tim
R&D Rudal Jarak Menengah
|
Dimulai dengan MOU dengan berbagai vendor seluruh Hardware agar dapat
memberikan langkah awal Transfer Technology
|
Melanjutkan sistem Transfer Technology untuk persiapan keputusan Make
or BUY dengan vendor vendor yang ada
|
Mengambil alih teknologi yang akan dikembangan sehingga dapat
memproduksi secara mandiri component dan part critical yang menjadi
competitive advantage. Dan dapat menguasai project Rudal Jarak Menengah dari
hulu dan hilir.
|
Sotfware
|
Database
|
||||
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Jpendek
|
Jmenengah
|
JPanjang
|
Penerapan Software sistem fase awal untuk memberikan stimulus perubahan
sistem yang ada
|
Setelah terbiasa dengan sistem yang ada maka langkah selanjutnya dpat
mengintegraikan sistem tersebut hingga dapat menjadi 1 poros pintu kendali
informasi dengan kombinasi hardware yang dipakai dan melakukan kerja sama dengan
Industri Dalam Negeri
|
Mengembangkan software dengan teknologi terupdate sehingga dapat
menjadi start point untuk pengembangan teknologi selanjutnya yang berawal
pada Rudal biasa menjadi Rudal Jarak Menengah, berubah menjadi Rudal Jarak
Menengah menjadi Rudal Stealth (Siluman)
|
Mulai menerapkan Sistem Supply Chain Management Logistic secara
integrasi dengan sistem membutuhkan kesabaran dengan adanya perbedaan antara
sistem yang ada dengan sistem yang akan diterapkan kedepannya entunya
membutuhkan effort effort yang
lebih.
|
Dengan diterapkannya sis Supply Chain Management Logistic yang
terintegrasi maka seluruh kegiatan SCM dapat ditrackingn dengan cepat dan
tepat
|
Setelah Menerapkan Sistem SCM Logistic yang terintegrasi secara tepat
maka akan melakukan engembangan untuk penerapan database yang lebih besar
ruang lingkupnya.
|