Dalam mencari beasiswa terkadang kita memikirkan, mau tetep maju ataukah mundur mengingat biaya yang harus kita keluarkan selama proses beasiswa sebelum memperoleh beasiswa itu sendiri. Kalau kata ibu saya "Kalaupun kamu memang berniat untuk mancing, lihat dulu peralatan dan umpanmu untuk memancing". Ini adalah kata-kata yang sering saya ingat ketika berbicara mengenai beasiswa kepada ayah dan ibu saya. hehe. Maksudnya, saya diminta untuk berusaha sendiri dengan melihat kemampuan finansial yang kamu miliki saat mencari beasiswa karena sejak awal saya mengungkapkan keinginan untuk studi lanjut, ibu saya merasa keberatan dan dari sana saya mengucapkan bahwa Tolong doakan saja putranya ibu ini. Insyallah kalo ibu redho, allahpun redho. Dan benar, allah telah memberikan semua kemudahan kepada saya setelah beberapa kesulitan hidup yang diberikan kepada keluarga kami. Alhamdulillah.. Langsung saja ya, berikutini adalah beberapa hal yang sekiranya
perlu dibawa ataupun dibuat ketika kalian masih dirumah :
1. Paspor
Paspor ini menurut saya sangat
penting kita miliki sebelum perkuliahan dimulai. Saya coba memberikan gambaran
yang sederhana. Ketika di semester awal mungkin hal ini belum terasa
keperluannya, namun ketika kita akan melaksanakan studi ke luar negeri atau
KKLN tentu kita harus menyiapkan paspor dan visa (visa akan difasilitasi oleh
lembaga). Nah, bencananya ketika kita sudah disibukkan dengan perkuliahan di
hari aktif (senin sampai jumat), tentu kita tidak akan memiliki waktu untuk
mengurus pembuatan paspor ini. Perlu diingat juga, bahwa kita memiliki hari
libur ketika weekend dan hari-hari
besar (cuti bersama, lebaran) atau tanggal merah kita tidak akan diberikan
kesempatan hari libur di hari aktif atau hari kerja sehingga secara otomatis
kantor imigrasi manapun akan off atau tutup ketika kita libur. Memang ada sistem pembuatan paspor secara
online namun untuk sidk jari dan proses foto, kita tetap diwajibkan untuk hadir
di kantor imigrasi. Oh, iya.. ketika kita KKLN, kita membutuhkan paspor biru,
jadi untuk dipersiapkan saja paspor birunya karena apabila sudah memiliki
paspor hijau hal ini akan sia-sia karena KKLN tergolong kegiatan dinas. Jadi
paspos biru yang kalian buat hanya berlaku untuk tujuan dinas hehe.. alias
paspor kalian (mungkin) hanya terpakai sekali yaitu untuk KKLN dan kegiatan
dinas. Kalau tujuan piknik? Yaa gak berlaku…
2. Tabungan Mandiri
Seperti kebanyakan beasiswa pada
umumnya, beasiswa UNHAN juga menggunakan system perbankan yang berafiliasi
dengan Bank mandiri. Apabila kalian sudah memiliki rekening Bank Mandiri,
bawalah buku tabungannya karena banyak yang telah memiliki rekening Bank
Mandiri namun ketika diminta untuk melampirkan Buku Tabungan kami kebingungan
karena tertinggal di rumah. Dalam pelaksanaannya, tabungan ini belum saya
rasakan fungsionalnya karena kita dala menerima Tunjangan Institusional
diberikan secara cash melalui perwakilan kelas. Sempat diagendakan juga bahwa
sebagian uang saku yang kita terima akan dimasukkan di e-wallet sebanyak 300
ribu. E-wallet ini hanya dapat dibelanjakan di alfa dan indomaret sehingga banyak
menuai penolakan dari mahasiswa. Sampai bulan Desember inipun program e-wallet
juga belum terealisasi dengan baik. Semoga tidak terealisasi ya.. karena
pemotongan e-wallet ini saya rasa memberatkan mahasiswa bisa dibayangkan uang
300 ribu harus digunakan untuk membeli sesuatu di alfa dan indomaret. Terlalu
banyak juga bagi yang cowok :D
3.BPJS
Sebetulnya BPJS adalah hal yang
lumprah dan sudah banyak yang memiliki. Apabila kalian sudah memiliki KIS, di
UNHAN juga menerima KIS ini. Sepengalaman kami, BPJS diuruskan oleh pihak
lembaga. Kita akan mengisi form persayaratan pengajuan BPJS yang akan diumumkan
ketika kita melakukan registrasi awal masuk, akan tetapi dalam pelaksanaannya
kita tidak menerima konfirmasi mengenai BPJS yang kita ambil. Entah kita dimasukkan
golongan II atau III yang jelas uang saku/ Tunjangan Institusional yang kita
terima sebanyak 950 ribu yang sudah dipotong PPN 5% dari satu juta. Setahu saya
BPJS yang telah kita miliki bersifat kedaerahan artinya BPJS ini ya hanya
berlaku di daerah kita. Menurut saya, persyaratan ini mungkin hanya persyaratan
yang harus dilampirkan saja mengingat di UNHAN juga tersedia fasilitas klinik
berobat yang gratis bagi mahasiswa. Dalam form berobat tersebut beberapa kali
saya jumpai kolom nomor BPJS. Kalian juga dapat berobat di hari aktif dari
pukul 08.00 – 15.00 dan khusus untuk hari selasa kita diperkenankan untuk
memeriksakan gigi karena di hari tersebut klinik UNHAN melayani tambal gigi,
pembersihan kerak gigi serta beberapa pengobatan yang di prioritaskan untuk
gigi. Well, bagi kalian yang giginya sudah berlubang, kalian dapat menambalkan
gigi secara gratis.
4. NPWP
Based on pengalaman saya ketika
masuk di UNHAN, semua informasi dalam menyelesaikan studi saya inventaris
kebetulan ketika itu saya dikenalkan dengan kakak tingkat yang masih satu
daerah sehingga secara tidak langsung kami langsung bisa berkomunikasi dengan
baik. Saya catat apa saja yang harus saya persiapkan sebelum pindahan ke
kampus. Dia menyarankan saya untuk segera membuat NPWP atau Nomor Pokok Wajib
Pajak di kantor pajak daerah masing-masing. Tujuannya agar kita memperoleh
potongan Tunjangan Institusional atau Uang saku hanya 5% dari jumlah Uang saku
yang diberikan. Permohonan memiliki NPWP tidak harus di kantor pajak daerah kok
bisa juga dilakukan secara online ataupun di kantor pajak terdekat. Setelah
tahu hal itu, saya pergi ke kantor pajak terdekat dengan keinginan agar nanti
tidak kerepotan harus wira-wiri. Di kantor pajak kita akan ditanyai, sudah
bekerja atau belum, memiliki usaha apa di rumah?, berapa pendapatannya?.
Pegawai pajak pasti menanyakan hal tersebut. Saya menjelaskan bahwa saya sedang
menempuh pendidikan lanjut dan dari pihak kampus meminta untuk melampirkan NPWP
untuk persyaratan beasiswanya. Dengan tersenyum permohonan saya di tolak.
Haha.. Beliau menjelaskan bahwa untuk permohonan NPWP program beasiswa S2
adalah dengan melampirkan surat keterangan penerimaan atau surat yang
menyatakan kalian adalah penerima beasiswa S2 semetara saya belum memegang
surat tersebut. Maklum, saya membuat NPWP sebelum ada pengumuman final dar
UNHAN. Saya akhirnya menunggu pengumuman final untuk memperoleh NPWP.
Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos dan
tanpa ragu, keesokan harinya saya membawa lampiran tersebut dan dokumen yang
diperlukan. Prosesnya tidak lama kok, Cuma 5 menit sudah jadi, tapi antriannya
yang kadang perlu bersabar.
5.Surat-surat pernyataan
Berkas ini menurut saya adalah
berkas yang menjadikan kita galau, karena berkas ini adalah berupa surat-surat
pernyataan dan kebersediaan yang memerlukan bubuhan tanda tangan orang tua,
isteri/suami (bagi yang menikah) dan materai. Kalian dapat mengunduh contoh
surat pernyataan yang perlu ditanda tangani di sini. Sepengalaman saya, kita diminta untuk melampirkan ijazah
asli. Karena saya belum begitu yakin dengan syarat ini. Saya
mengklarifikasikannya ke panitia apakah benar kita harus membawa ijazah S1 yang
asli. Saya mendapatkan jawaban bahwa kita memang dianjurkan untu menyiapkan
berkas ijazah dan surat-surat pernyataan yang diminta. Setelah saya berada di
kampus ternyata ijazah ini TIDAK DIMINTA, saya jengkel bukan kepalang mengingat
ini adalah surat penting yang harus saya jaga dan simpan baik-baik malah dibawa
kemana-mana. Was-was itu pasti, saat ini ijazah saya masih berada di mess. Saya
belum bisa menyimpannya di rumah, tempat tinggal yang jauh adalah alasan
mengapa saya was-was. Kalaupun dikirimkan via jasa pengiriman barang, saya
trauma dan takut akan barang yang tidak terkirim atau hilang entah kemana.
6. Softfile Foto
Simpan baik-baik softfile foto
yang kalian gunakan untuk apply beasiswa ini
karena banyak dari teman-teman yang kebingungan ketika diminta softfile
foto untuk keperluan administrasi saat registrasi. Lho kan kita sudah
mengumpulkan CD!? Benar.. Kita sudah mengumpulkan softfile yang kita letakkan
di CD yang kita kirimkan. Saya pribadi merasa aneh ketika diminta file foto
saat registrasi. Hal ini memberikan anggapan
bahwa panitia kurang siap dalam penyelenggaraan beasiswa UNHAN ini.
Namun, setelah saya amati softfile ini memang harus dikumpulkan saat
registrasi. Banyak dari para penerima beasiswa yang belum mengumpulkan softfile
foto ini karena faktor kesibukan ataupun
something wrong saat mendaftar. Belum lagi atribut dan posisi foto yang tidak
sesuai. Saya sendiri menemukan teman dari Aceh yang melampirkan foto pada
formulir pendaftarannya mengenakan peci :D gokil kan?. Foto-foto yang kita
serahkan saat registrasi bertujuan untuk memudahkan panitia dalam menyiapkan
pembuat kartu ID, Kartu perpustakaan, Kartu E-wallet dan Visa. Jadi, saya
sarankan untuk MENGAMANKAN softfile foto yang direkomendasikan denga resolusi
yang baik.