Asumsi Global Supply Chain di Industri Pertahanan


Kekayaan sumber daya alam di Indoesia sangatlah melimpah, mulai dari sumber daya energi, sumber daya mineral, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa selama ini kebutuhan akan sumber daya alam telah banyak sekali yang telah kita rasakan hasil dan manfaatnya dalam memenuhi segala aspek kehidupan. Dan itu berkat tersedianya segala macam jenis tambang yang ada di bumi Indonesia tercinta ini.
Kita semua menyadari betapa  pentingnya hasil tambang  yang kita perlukan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti misalnya minyak bumi yang merupakan salah satu tambang utama di Indonesia, tembaga yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kabel listrik dan juga untuk peralatan industri konstruksi, nikel, logam ini dalam pengolahannya dicampur dengan besi agar menjadi baja dan tahan karat yang biasa digunakan oleh industri pertahanan, batu bara yang kebanyakan orang Indonesia digunakan sebagai bahan bakar, logam tanah jarang yang penggunaannya jarang diaplikasikan oleh industri-industri pertahanan Indonesia.
Sangat melimpahnya sumber daya alam Indonesia seharusnya bisa dimanfaatkan oleh bangsa sendiri terutama industri pertahanan untuk digunakan dalam memproduksi produk-produk alpalhankam atau bahkan menjadi Industri pertahanan lokal yang dapat memasuki rantai suplai (supply chain) industri pertahanan global. Untuk mencapai tujuan ini, ofset/partisipasi industri dapat digunakan untuk memberi industri pertahanan lokal akses kepada rantai suplai global tersebut. Ofset adalah manfaat ekonomi yang diperoleh suatu negara ketika membeli alat pertahanan dari penyedia asing, yang dapat berupa alih teknologi, investasi perusahaan penyedia dalam industri lokal negara pembeli, bantuan terhadap ekspor negara pembeli. Ofset berperan dalam mengembangkan industri pertahanan lokal untuk meningkatkan kualitas dan keahlian teknologi, sehingga mereka dapat memproduksi produk-produk yang bersaing secara harga dengan kualitas yang dibutuhkan.
Industri pertahanan lokal juga dapat menggunakan perangkat-perangkat yang tersedia dari ofset untuk melakukan penetrasi pasar pertahanan global. Selain itu, mereka juga dapat berinvestasi pada inovasi produk dan mempertahankan kepemimpinan di pasar. Melalui industrialisasi pertahanan yang diperoleh Indonesia dari ofset, diharapkan bahwa Indonesia tidak lagi sekedar menggunakan peralatan pertahanan yang diimpor dari penyedia asing, namun dapat berpartisipasi lebih besar dalam rantai suplai industri pertahanan global.
            Salah satu Industri pertahanan yang telah sukses dalam pelaksanaan offset adalah PT Pindad dengan produksi senapan serbunya. Proses alih dan akumulasi teknologi dilakukan secara sistematis, dinamis dan terprogram dari FNC (Belgia). Sehingga PT Pindad hingga saat ini mampu mengasilkan berbagai varian senapan serbu, bahkan produk senapan serbu PT Pindad mampu memenangkan beberapa pertandingan menembak di kancah Internasional mengalahkan negara-negara penghasil produk-produk Alpalhankam ternama di dunia.
            Dengan hasil tersebut, seharusnya industri pertahanan dapat memasuki rantai suplai (supply chain) industri pertahanan global dan industri pertahanan internasional.
Sehingga industri pertahanan dapat menyongkong bidang ekonomi dengan menghasilkan devisa negara. seperti negara Amerika.

Oleh  : Ema Rahayu M.Han
Referensi
Karim, Silmy., 2014. “Membangun Kemandirian Industri Pertahanan”. Gramedia. Jakarta.