JENIS-JENIS ANCAMAN BANGSA

Saat ini bangsa Indonesia sedang banyak menghadapi berbagai ancaman.  Ancaman yang dimaksudkan adalah setiap usaha dan kegiatan yang baik dari dalam negeri ataupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini dibagi menjadi tiga yaitu ancaman militer, ancaman nonmiliter, dan ancaman hibrida. Masing-masing ancaman ini dapat dilihat nyata dan belum nyata. Sehingga bangsa Indonesia sangat perlu membangun keterpaduan pertahanan militer dan pertahanan nonmiliter.
Ancaman merupakan salah satu alasan penyusunan sistem pertahanan negara, baik dalam konteks aktual maupun potensial. Sehingga ancaman ini akan berdampak pada segala aspek antara lain ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Seperti yang sudah disebutkan diatas ancaman dapat dilihat secara nyata dan belum nyata. Ancaman nyata lebih ditekankan pada ancaman yang sering terjadi baik dalam negeri maupun luar negeri yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Sedangkan ancaman belum nyata lebih mengarah pada konflik terbuka atau perang konvensional yang dihadapkan antar dua negara dalam hal kekuatan angkatan bersenjata.
Adapun ancaman nyata meliputi terorisme dan radikalisme, separatism dan pemberontakan bersenjata, bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian kekayaan alam, wabah penyakit, serangan siber dan spionase, serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Sedangkan ancaman belum nyata meliputi ancaman yang masih belum prioritas didasrkan analisa strategis, konflik terbuka/perang konvensional, dan berbagai ancaman lain yang berpotensi akan terjadi.
Jika ditelisik lebih dalam ancaman nyata berupa terorisme dan radikalisme dapat dipahami. Terorisme  merupakan  isu sentral keamanan global yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi melalui jejaring sosial untuk memperkuat jaringan globalnya guna mendapatkan persenjataan, dukungan finansial maupun tempat-tempat berlindung. Contohnya seperti gerakan radikal Islamic  State in Iraq dan Syiria (ISIS). Selanjutnya spionase lelbih menekankan aktivitas, pengumpulan informasi dan data yang  dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan dokumen strategis melalui berbagai cara dan metode.
Terdapat juga ancaman terhadap keamanan global berupa kejahatan lintas negara. Ancaman serius ini menarik perhatian ASEAN dengan Programme to Implement the ASEAN Plan of Action to Combat Transnational Crime yang menyatakan bahwa di kawasan ini terdapat beberapa jenis kejahatan lintas negara seperti: perdagangan gelap narkoba, perdagangan manusia, perompakan laut, penyelundupan senjata, pencucian uang, terorisme, kejahatan perbankan internasional dan kejahatan siber. Kejahatan lintas negara ini juga menjadi ancaman bersama diantaranya kejahatan narkoba yang dapat berkaitan dengan sumber pendanaan bagi kelompok terorisme dan separatisme. Sehingga bangsa Indonesia perlu konsisten dalam upaya penegakan hukum dan melindungi warga negara dari kejahatan lintas negara.
Ancaman melalui teknologi informasi dan komunikasi juga dapat menimbulkan peperangan dengan mengandalkan keunggulan informasi, sekaligus perang diranah digital dan ruang siber. Hal ini juga akan berakibat pada kejahatan siber yang tidak mengenal batas. Adapun juga rekayasa teknologi yang berkembang di dunia penerbangan, pembuatan senjata nuklir maupun peluncur roket, peluru kendali, dan teknologi satelit. Selain itu juga terdapat ancaman perubahan iklim, ancaman ini akan mengakibatkan terganggunya ketahanan dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang dapat menuju kepada kerawanan. Sehingga ancaman ini juga berdampak pada perekonomian, krisis air, pangan dan berbagai konflik lainnya.
Adapula ancaman berupa bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Potensi bencana alam berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat yang terdiri atas tsunami, gempa bumi, banjir, angin puting beliung, kekeringan, tanah longsor, erupsi gunung berapi, serta kebakaran hutan dan lahan gambut yang berakibat bencana kabut asap. Bangsa Indonesia pun juga harus siap menghadapi epidemi beberapa penyakit infeksi yang berbahaya pada manusia. seperti demam berdarah (Dengue Fever), Tubercolosis (TBC), Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), Avian Influenza (H7N9) atau flu burung varian baru, serta virus Zika.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia.  Kementerian Pertahanan Republik Indonesia : Jakarta.