Penugasan - Pasukan Militer Papua Nugini atau lebih dikenal Papua New Guinea (PNGDF)

Pasukan Militer Papua Nugini atau lebih dikenal Papua New Guinea (PNGDF) ditahun 2012 memiliki sekitar 1900 personil dan berkembang menjadi 10.000 di tahun 2016.  Papua Nugini terletak di lingkungan strategis antara benua Asia dan benua Pasifik, Papua Nugini dikabarkan tidak memiliki ancaman dari pihak luar, dengan sumber daya alam yang dimiliki cukup besar yang menarik perhatian investor asing. Namun, dari pihak investor menilai kekuatan pertahanan papua yang belum memadai untuk melindungi kedaulatan dan wilayahnya. Dari segi jumlah, Papua Nugini kekurangan peralatan pertahanan. Papua New Guinea Defense Force atau PNGDF adalah tiga entitas pelayanan pertahanan negara dengan komponen darat, laut dan udara atau lebih dikenal sebagai  Elemen Operasi Darat, Elemen Operasi Maritim/Laut dan Elemen Operasi Udara. Saat ini, Elemen Operasi Darat PNGDF tidak memiliki  transportasi lapis baja  dan senjata yang berukuran besar seperti mortir, Elemen Operasi Maritim memiliki kapal patrol bantuan dari Australia (usianya hampir 30 tahun) dan landasan pesawat yang usinya sekitar 40 tahun sedangkan Elemen Operasi Udara memiliki satu pesawat terbang dan tiga helikopter  bantuan dari Australia tahun 2012.
PNGDF memiliki hubungan yang sangat erat dengan Australia, PNDF memiliki ketergantungan untuk pelatihan, dukungan logistik, pembiayaan dan peralatan dari Australia. Sebagai tambahan, Elemen Operasi Maritim PNGDF memiliki upaya untuk berkembang menjadi angkatan laut yang mampu melindungi  maritim bangsa. Akan tetapi kapal patroli yang diproduksi oleh Australia bukanlah jenis kapal patrol yang diinginkan oleh Papua Nugini
Pada tahun 2013, PNGDF telah memiliki White Paper atau Buku Putih yang menguraikan perencanaan untuk jangka pendek diantaranya adalah memiliki pasukan sebanyak 5000 personil pada tahun 2017 dan ditargetkan meiliki pasukan 10.000 pada tahun 2030. Papua Nugini juga merencanakan penambahan peralatan  termasuk kendaraan lapis baja, kapal patroli lepas pantai atau offshore patrol vessels (OPVs), kapal patroli multiguna, landasan pesawat, helikopter dan pesawat fix-wing.  Rencana pengadaan jangka pendek dan panjang serta peningkatan kapasitas dalam hal pelatihan dan infrastruktur juga dituliskan dalam Buku Putih Pertahanan Papua Nugini.
Bantuan peralatan militer dari Australia kepada PNGDF sejauh ini sebagai tangan kedua atau dalam bentuk bantuan untuk membeli atau menyewakan barang baru. Dalam hal ini India berkeinginan juga untuk membangun kemitraan sebagai pemasok peralatan militer PNGDF. Meskipun India mungkin tidak memasok setiap item dalam daftar keinginan PNGDF, namun India mampu menyediakan peralatan dan bantuan di bidang tertentu,
Pada pertemuan Forum Kerjasama India-Kepulauan Pasifik (FIPIC) kedua yang diselenggarakan di Jaipur pada bulan Agustus 2015, India memberikan tawaran sistem radar pengawasan pantai dan kapal pantai (coastal guard) kepada Papua Nugini.Penawaran tersebut tawarkan kembali pada saat kunjungan Presiden India Pranab Mukherjee ke Papua Nugini pada bulan April 2016.

Daftar Pustaka

“PNG to increase military strength five-fold” (http://www.abc.net.au/news/201302-13/an-png-military-buildup/4517376), Australian Broadcasting Corporation, 13 February 2013
(diakses 24 November 2017)

“PNGDF helicopter leasing project – contract signed” (http://png.embassy.gov.au/pmsb/2012_MR4.html), Press Release, Australian High
Commission in Papua New Guinea, 13 April 2012 (diakses 24 November 2017)

“Papua New Guinea Defence White Paper 2013”
(http://www.aspistrategist.org.au/wpcontent/uploads/2014/01/131220PNG-Defence-White-Paper.pdf), The Strategist, Australian Strategic Policy Institute, halaman. 34-35 (diakses 24 November 2017)

 “India offers $100 million forinfrastructure fund to Papua NewGuinea” (http://articles.economictimes.indiatimes.com/201604-29/news/72704373_1_papuanew-guinea-energy-security-png), The Economic Times, 29 April 2016 (diakses 24 November 2017)
Rahul Mishra, “Why Papua New Guinea is critical to India's 'Act East' policy” (http://www.rediff.com/news/column/whypapua-new-guinea-is-critical-toindias-act-eastpolicy/20160510.htm), Rediff, 10 May 2016 (Accessed June 23, 2016)


Martyn Awayang Namorong “Australia you are not a good friend” (http://www.smh.com.au/itpro/australia-you-are-not-a-goodfriend-20120523-1z5eo.html), The Sydney Morning Herald, 24 May 2012 (diakses 24 November 2017)